Thursday, January 7, 2016
Pernikahan Adat Lampung Pepadun Bagian 5
i) Berparas (cukuran)
Sesudah bertanges selesai setelah itu dilakukan acra berparas yakni menghilangkan bulu-bulu halus dan mencukur alis supaya sang perawan nampak jelita menarik.Elemen ini pun dapat menunjang sang juru rias buat mencetak cintok kepada dahi & pelipis calon pengantin perempuan. Terhadap tengah malam harinya dilakukanprogram pasang si sayang(inai) terhadap kuku-kuku biar penampakan calon pengantin makin menarik kepada keesokan harinya.
j) Upacara Akad Nikah
Meski menurut rutinitas, akad nikah dilakukan di kediaman pengantin laki laki tapi pas perkembangan Era & kesepakatan keluarga, akad nikah tidak sedikit dilakukan dihunian pengantin perempuan. Rombongan pengantin laki-laki & pengantin perempuan dapat diwakili oleh utusan yg dinamakan Pembareb. Ke-2 rombongan ini dapatdisekat atau di halangi oleh appeng (selembar kain yang merupakan ganjalan yg mesti di lalui).
Jikalau telah berlangsung Bertanya jawab antar pembareb, pembareb pihak cowok bakal memotong appeng dgn media terapang & seterusnya masuk kedalam hunianbersama mengambil barang seserahan berupa dodol, urai cambai (sirih pinang), juadah balak (lapis legit), aneka kue & Duit etika. Dulu akad nikah pula dilakukan & ke-2 pengantin menyembah sujud kepada orang tua.
k) Upacara Ngurukken Majeu / Ngekuruk
Aspek yg tidak kalah menarik dalam rangkaian upacara rutinitas perkawinan warga lampung Pepadun yakni upacara kebiasaan ngurukken majeu yakni disaat pengantinperempuan dengan cara resmi bakal dipindah ke hunian pengantin laki laki dgn naik rato yakni kereta beroda empat atau ditandu. Pengantin pria berada di belakang dibagian depan sambil memegang tombak.
Hingga di hunian pengantin cowok, mereka dapat disambut dgn tabuh-tabuhan & satu orang ibu bakal menaburkan beras kunyit & duit logam. Di depan hunian serta sediapasu yakni wadah dari tanah liat berisi air & tujuh kategori kembang sbg lambang biar dalam hunian tangga keduanya bakal berdingin hati.
Seterusnya ke-2 kaki pengantin perempuan bakal di celupkan dalam wadah tersebut dulu ke-2 mempelai didudukan bersama kaki suami menindih kaki istrinya sbg lambang biar istri berlaku taat kepada suaminya. Dulu ibu pengantin laki laki menyuapi keduanya dgn nasi campur & berikan minum dulu ke-2 mempelai saling memeakan sirih.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment