Thursday, January 7, 2016

Pernikahan Adat Lampung Pepadun Bagian 1



Penduduk Lampung dalam wujudnya yg original mempunyai struktur hukum adat tersendiri. Wujud penduduk hukum adat tersebut tidak serupa antara grup warga yg satu bersama yg yang lain, kelompok-kelompok tersebut tersebar diberbagai ruang di daerah lain di Lampung. Perbedaan group tersebut tercermin dalam upacara adat dalam perkawinan tradisional. 

Adat istiadat warga Lampung dibedakan kedalam dua golongan etika ialah Pepadun dan Peminggir (Sai Batin). Tradisi istiadat Pepadun digunakan oleh orang lampung yg tinggal di kawasan Abung, Way kanan / Sungkai, Tulang bawang dan Pubian bidang pedalaman. 
Penduduk Lampung Pepadun mengenal adanya hukum kebiasaan yg dilandaskan terhadap bidang tradisi Lampung siwo migo yg berisi bermacam peraturan & larangan yg mesti ditaati oleh pemimpin dan masyarakatnya. 
Orang pepadun pula mengenal tingkatan sastra sosial dalam masyarakatnya. Perihal ini sanggup diliat dari bermacam macam atribut, contohnya golongan bangsawan mengambil keris sbg tanda mereka menyandang gelar kehormatan yg tak dipunyai oleh kalangan warga biasa. Perbedaan antara kalangan bangsawan dan rakyat biasa pulamampu dipandang dalam peny

elenggaraan upacara perkawinan yg dinamakan begawei atau cacak Pepadun. 
Penduduk Pepadun pun melarang perkawinan diantara beberapa orang yg dianggap tak sederajat karena elemen ini bakal dianggap juga sebagai aib jikalau dilaksanakan. Orang yg berlainan di lapisan atas bakal turun derajatnya mengikuti pasangannya yg mempunyai status lebih rendah. 
Tapi buat musim kini, pelapisan sosial seperti tadi lebih di pengaruhi oleh elemen senioritas, usia, pendidikan, sisi materi atau ketaatan satu orang terhadap agamanya. 

No comments:

Post a Comment